Batas Work-in-Progress (Pekerjaan dalam Proses) sangat berguna ketika Anda bekerja dengan sistem Kanban: di mana pekerjaan akan “ditarik” ketika orang sedang senggang, daripada “didorong” ke orang yang belum siap.
Untuk memahami perbedaan antara "dorong" vs. "tarik", coba tonton episode terkenal dari “I Love Lucy”: episode ini menceritakan Lucy dan Ethel yang sedang bekerja di pabrik cokelat, tetapi mereka tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan yang “didorong” kepada mereka :-)
>Video di atas adalah contoh sempurna tentang kelemahan sistem “dorong”: cokelatnya memang sudah siap untuk dikemas, tetapi orangnya (dalam konteks ini Lucy and Ethel) belum siap.
>Berbeda dengan sistem tarik: di mana orang akan “menarik” pekerjaan dan menugaskan pekerjaan tersebut kepada diri mereka saat mereka sudah siap.
Setiap orang biasanya memiliki beberapa tugas di saat yang sama: bisa dua tugas atau lebih, tergantung dari seberapa rumit pekerjaan tersebut, tetapi jarang yang hanya memiliki satu tugas.
Ketika seseorang siap mengerjakan tugas baru, dia dapat “menarik” tugas tersebut dari kolom sebelah kiri di papan Kerika.
>Anda dapat menentukan Batas WIP di semua Papan Tugas:
Papan di samping terdiri dari orang-orang dengan peran berbeda: desainer, pengembang, QA, dan setiap tim telah menentukan batas WIP-nya masing-masing, berdasarkan kemampuan dan kecepatan mereka sendiri.
Dalam contoh ini, kita dapat melihat bahwa kolom “In Progress” telah melebihi batas WIP-nya, sedangkan kolom lainnya tidak.
Kerika Anda melebihi batas WIP, Kerika akan memberikan peringatan dengan mengubah warna teks menjadi merah pada kolom yang terdampak.
Batasan WIP sebagai batasan "lunak": Kerika tidak menghentikan Anda dari melampaui Batasan WIP kolom, tetapi memberikan peringatan yang jelas dan terlihat kepada semua orang bahwa bottleneck akan segera terbentuk.
Ketika hambatan mulai terbentuk, Admin Papan dapat ikut campur untuk membantu mengelola beban kerja, sehingga Batas WIP dapat kembali ke jumlah yang sesuai.
>